Perpaduan Gejog Lesung dan Sholawatan dari kebiasaan menjadi kesenian
INEKA LINTANG 25 Februari 2017 23:10:44 WIB
Gejog lesung adalah kebiasaan ibu - ibu jaman dahulu menumbuk padi menggunakan lesung dan alu. Lesung adalah tempat menumbuk padi sedangkan gejog berarti menumbuk atau memukul.
Seiring perkembangan jaman, kebiasaan menumbuk padi menggunakan lesung dan alu sudah ditinggalkan sehingga kegiatan menumbuk padi menjadi kegiatan yang langka. Gejog lesung yang mulai punah kini menjadi sebuah kesenian yang terus diupayakan untuk dilestarikan, salahsatunya dengan ditampilkannya dalam berbagai acara. Alu yang dipukul - pukulkan oleh 5 orang pemukul pada lesung menimbulkan bunyi yang berbeda antara satu dan lainnya sehingga tercipta perpaduan yang unik dan menarik sebagai hiburan masyarakat. Apalagi dengan dipadukan suara sholawat yang merupakan suatu bentuk pujian kepada Rasulullah Muhammad SAW. Sehingga gejog lesung ini tidak hanya sekedar kesenian tapi juga sekaligus menjalankan amalan dengan harapan mendapatkan manfaat dan keutamaan yang sangat melimpah.
Dibawah bimbingan bp Arjo Rismanto, pelestarian kesenian gejog lesung yang dipadukan sholawatan diupayakan oleh kelompok Amrih Lestari Karangasem, Pulutan, Wonosari pada Sabtu ( 25/2/2017) pukul 20.00 bertempat di rumah bp. Basuki selaku sesepuh kelompok gejog lesung Amrih Lestari. Acara ini dilaksanakan selain upaya pelestarian juga sekaligus latihan untuk persiapan menyongsong acara lomba desa pada bulan april 2017.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI 2024-2029
- Rehabilitasi Gedung Kantor Lembaga Kalurahan Tingkatkan Kualitas Pelayanan"
- SELAMAT HARI JADI KABUPATEN GUNUNGKIDUL KE - 194
- Pelaksanaan Inventarisasi Sensus Aset di Kalurahan Pulutan oleh Tim Inventarisasi Aset
- Evaluasi dan Serah Terima Pembangunan Talud dan Jalan Usaha Tani Kalurahan Pulutan
- Kalurahan Pulutan Sukseskan Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024
- Selamat Hari Anak Nasional 2024